Selasa, 30 Oktober 2012


PEMBUATAN LARUTAN

Standar Kompetensi       : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor – faktor yang  memengaruhinya serta   penerapannya dalam kehidupan
Kompetensi Dasar           : Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor – faktor yang memengaruhi laju reaksi
Tujuan Pembelajaran     : Menjelaskan pengertian kemolaran, serta cara menyediakan larutan dengan kemolaran tertentu
Teori                                      :
Zat kimia umumnya diperdagangkan dalam bentuk padatan  (Kristal) atau larutan pekat, jarang sekali dalam bentuk pakai. Sementara itu, di percobaan – percobaan laboratorium seringkali menggunakan larutan encer. Oleh karena itu, larutan yang diperlukan harus dibuat dari larutan pekat atau melarutkan zat padat.  Membuat larutan dari padatan murni dilakukan dengan mencampurkan zat terlarut dan pelarut dalam jumlah tertentu. Larutan dibuat dengan konsentrasi tertentu, dan dinyatakan dalam konsentrasi Molaritas (M).
M = n/V     
 Dimana, M = Molaritas
n = jumlah zat terlarut (mol)
V = Volume Larutan (Liter)

Salah satu keuntungan jika konsentrasi larutan dinyatakan dengan kemolaran, maka menentukan jumlah mol zat terlarut dapat diperoleh dengan mengukur volume larutan.
Ketika bekerja di laboratorium juga diperlukan untuk mengencerkan larutan,yaitu memperkecil konsentrasi larutan dengan jalan menambahkan sejumlah tertentu pelarut. Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran larutan berubah, tetapi jumlah zat terlarut tidaklah berubah. Maka n1 = n2 atau
V1. M1 = V2 M2
Alat dan Bahan   :
1.     Neraca                                                     8. Asam Oksalat C2H2O4                                  
2.     Kaca Arloji                                            9. Aquadest
3.     LAbu Ukur 100 ml dan 50 ml
4.      Pipet Volumetrik 25 ml
5.       Pengaduk
6.      Corong
7.      Bulp
Cara Kerja           :
1.     Timbang ± 0.5 gram asam oksalat ke dalam kaca arloji -> 25,6
2.     Masukkan asam oksalat ke dalam labu ukur 100 ml -> 26,1
3.     Larutkan dengan aquadest, dan tambahkan hingga tanda batas
4.     Kocok larutan sampai homogen
5.     Pipet 25 ml larutan tersebut ke dalam labu ukur 50 ml, tambahkan aquadest hingga tanda batas.

Perhitungan       :
1.     Hitung Molaritas larutan asam oksalat!
2.     Hitunglah konsentrasi asam oksalat setelah diencerkan

Jawaban

1.     
M = n   
        V
    = 0,5 / 90
        0,1
   = 0,005
         0,1
   = 0,056 M

2.     
V1.M1          = V2.M2
25.0,056      = 50.M2
1,4               = 50.M2
M2               = 1,4 / 50
                   = 0,028 M


             


Kesimpulan  :
Larutan asam oksalat yang dibuat dengan labu ukur memiliki konsentrasi 0,056 M, setelah dicairkan dengan aquades konsentrasinya berubah menjadi 0,028 M.
Tujuan           :
Menjelaskan pengertian kemolaran serta cara menyediakan larutan dengan kemolaran tertentu.
KELOMPOK 6 :        -     Novi Syecha
-          Octa Yudhistira
-          Putri Meisya
-          Raudho Nada                           
-          Siti Dani Rahmah
XI IPA 2

Kamis, 18 Oktober 2012

LEMBAR KERJA  SISWA
MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI REAKSI NETRALISASI


Standar Kompetensi       : Memahami perubahan energy dalamreaksi kimia dan cara pengukurannya
Kompetensi  Dasar          : Menentukan ∆ H reaksi  berdasarkan pecobaan,HukumHess ,data perubahan entalpi dan data energy ikatan
Tujuan : Menentukan perubahan entalpi reaksi larutan NaOH dengan larutan HCl dengan  kalorimeter
Teori:
Setiap zat mengandung energi. Entalpi adalah energi  yang  terkandung di dalam zat.Perubahan seluruh energy zat di dalam reaksi disebut dengan perubahan entalpi reaksi.Panas reaksi adalah energi  yang dilepaskan atau diserap bila jumlah mol masing –masing zat sama dengan koefisien reaksinya. Panas pembentukan adalah energy yang dilepaskan atau diserap pada pembentukan 1mol zat dari unsur –unsurnya.

q= m x c x ∆T
∆ H  =  – q/mol
M = massa (gram)
c  = kalor jenis air (4,2 J/g.oC)
∆T= perubahan suhu (oC)
Menurut Hukum Hess, banyaknya energy yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia tidak tergantung kepada jalannya reaksi, melainkan kepada keadaan awal dan keadaan akhir reaksi.ada energi  sistem, ada energi luar. Entalpi adalah energi sistem.
3.Alat dan Bahan
a. Kalorimeter                              f.   Termometer
b. Gelas kimia 100 ml               g.  Pengaduk
c. Gelas ukur 50 ml
d. Larutan NaOH 1 M
e. Larutan HCl 1 M
4. Cara Kerja
a. Masukkan 50 ml larutan NaOH 1 M ke dalam gelas ukur, ukur suhu larutan
b. Masukkan  ke dalam calorimeter
c. Masukkan 50 ml larutan HCl 1 M ke dalam gelas ukur, ukur  suhu larutan
d. Masukkan  ke dalam calorimeter
e. Aduk campuran larutan. Amati suhunya yang naik, kemudian tetap. Catat suhu yang tetap sebagai suhu akhir reaksi.
Reaksi    :               NaOH  +  HCl  –>   NaCl + H2O
5. Hasil  Pengamatan
Suhu Awal HCl     : 32°C
Suhu Awal NaOH : 33°C         65 : 2 = 32,5°C
Suhu Campuran : 36°C
Perubahan Suhu : 36°C – 32,5°C = 3,5°C
PERTANYAAN
1.Hitunglah jumlah mol dalam 50 ml larutan HCl 1 M dan jumlah mol dalam 50 ml larutan NaOH 1 M ! Jawab : M X V = 1 X 50 = 50 0,05 mol               M X  V = 1 X 50 = 50 0,05 mol
2.Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan per mol H2O yang terbentuk dalam reaksi ini….
 q = m x c x  T
                    (50 +50). 4,2.3,5
                t= 100. 4,2 . 3,5
                  = 1470
      
               H = -q = - 1470 = - 29400 J -> -29,4 KJ
                        mol     0,05

Tulislah persamaan termokimia untuk reaksi tersebut
NaOH + HCl -> NaCl + H2O                ΔH = -29400

KESIMPULAN
Entalpi reaksi antara NaOH dan HCl sebesar -29400 dan termasuk reaksi eksoterm.
PENENTUAN  PERUBAHAN ENTALPI PEMBAKARAN BAHAN BAKAR
Tujuan                  : Menentukan ∆ H pembakaran methanol
Alat dan Bahan  :
- Gelas Kimia
- Pembakar spirtus
- Neraca
- Metanol
- Air
- Termometer
Langkah Kerja    :
1.     Timbang air dalam gelas kimia sebanyak 100 ml
2.     Ukur suhu air awal dan catat suhunya
3.     Isi pembakar spirtus dengan methanol, timbang pembakar tersebut dengan neraca
4.     Nyalakan pembakar spirtus dan panaskan air sampai hampir mendidih
5.     Catat suhu air,pada saat lampu spirtus dimatikan
6.     Timbang pembakar spirtus setelah pemanasan
Hasil pengamatan            :
Massa air             : 100 ml
Massa lampu + methanol sebelum pemanasan  : 192 g
Massa lampu + methanol setelah pemanasan    : 181,6 g
Suhu air awal     : 31°C
Suhu air setelah pemanasan       : 90°C
Massa methanol yang hilang       : 10,4 g
Mr methanol (CH3OH)   : C12O16 32

 Perhitungan                       :
q  reaksi               : m.c.∆T = 100 X 4,12 X 59 = 24508 J
∆ H = – q/mol methanol
= -24508       
   181,6/32
= -24508
    5,675
= 4318,5903 KJ

Kesimpulan                        :
Entalpi pembakaran methanol menghasilkan  ΔH sebesar 4318,5903 KJ dan termasuk reaksi eksoterm.

KELOMPOK 6 :        -     Novi Syecha
-          Octa Yudhistira
-          Putri Meisya
-          Raudho Nada                           
-          Siti Dani Rahmah
XI IPA 2